Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur

PojokPesantren.Com - Awalnya pondok ini hanya berupa gubuk (rumah tua) yang berada di tengah hutan. Penduduk di sekitarnya banyak yang lupa kepada Sang Pencipta. Mereka suka berzina, berjudi, mabuk, merampok, menganut ilmu hitam dan maksiat lainnya. Dengan kedatangnya Kyai Tamim Irsyad bersama dengan Kyai Cholil untuk berdakwah di daerah ini, dengan izin Allah SWT semuanya berubah menjadi lebih baik. Gubuk yang hanya menampung beberapa santri saja, kini menjadi pondok pesantren besar yang mampu menampung puluhan ribu santri. Tidak lain semua ini berkat rahmat Allah SWT serta perjuangan, do'a dan barokah para kyai pendiri pondok pesantren Darul 'Ulum. (source:zombiejomblo23.blogspot.com)

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur
Logo Pon. Pes. Darul Ulum

Sejarah Klasik (antara tahun 1885 - 1937 M)
Periode ini merupakan masa-masa pembibitan dan penanaman dasar-dasar berdirinya pondok pesantren. Pemimpin pertama yang mendirikan pendidikan ini, yaitu KH. Tamim Irsyad dibantu KH. Cholil sebagai mitra kerja dan sekaligus menjadi menantunya. Beliau menanamkan jiwa Islam yang diaktualkan dalam bentuk sikap dan juga perbuatan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum bermula dari kedatangan KH. Tamim Irsyad yang berasal dari Bangkalan Madura ke Rejoso. Beliau adalah murid KH. Cholil Bangkalan. Ketika beliau datang ke Jombang. demi memperbaiki keadaan Ekonomi keluarga KH. Tamim yang memiliki Hikmah besar dalam meneruskan tradisi pengajaran yang pernah ia terima, ditemukanlah Desa Rejoso, tempat secara naluriah Keagamaan KH. Tamim yang amat Representatif sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam.

Alasan lain dipilihnya Desa Rejoso sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam oleh beliau pondok pesantren yang direncanakan dan merupakan hutan itu, merupakan wadah yang dihuni masyarakat hitam dan jauh dari praktik-praktik sehat menurut norma ajaran Islam. Mereka adalah manusia jahat dalam arti sering melakukan keonaran tanpa memperhitungkan hak manusia tetangganya.Mereka adalah manusia yang tidak memperhatikan tata krama pergaulan hidup dalam kebersamaan. Untuk itulah dua Kyai ini sangat membutuhkan modal yang kuat demi terlaksananya cita-cita membangun masyarakat yang berbeda sama sekali dengan bentuk masyarakat yang ada di situ. Modal tersebut memang telah dimiliki olehnya. 

KH. Tamim Irsyad adalah ahli dalam syariat Islam disamping memiliki ilmu kanuragan kelas tinggi. Demikian pula KH. Cholil merupakan pengamal ilmu tasawuf disamping memiliki bekal ilmu syariat Islam pada umumnya. Beliau waktu itu telah dipercaya oleh gurunya untuk mewariskan ilmu tharekat qodiriyah wannaqsyabandiyah-Nya kepada yang berhak menerimanya, dengan kata lain beliau berhak sebagai Al-Mursyid (guru petunjuk dalam dunia tharekat).

Pada periode ini sistem pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh kedua beliau dengan sistem ceramah dan praktikum langsung melalui saluran sarana yang ada pada masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan pengajian ilmu Al-Qur'an dan Ilmu Fiqih atau hukum syariat Islam, sedangkan KH. Cholil memberikan pengajian ilmu tasawuf dalam bentuk pengamalan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah disamping tuntunan ilmu tauhid. Sehingga dengan demikian para murid tidak berat menjalankan syariat Islam.

Oleh kiai Tamim para murid diberikan syariatnya dan oleh kyai Cholil dilatih mencintai yang punya syariat Islam. Adapun sarana untuk kegiatan tersebut ada dua yang masing-masing dibangun tahun 1898 dan tahun 1911, surau itu sendiri sampai sekarang masih terawat baik, dipakai balai pertemuan dan pengajian. Siswa yang tercatat pada periode ini antara lain dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, terutama dari Jombang. Mojokerto, Surabaya serta Madura. Jumlahnya sekitar dua ratus orang (200 siswa) yang tinggal mondok. Potensi alumnus cukup memadai, sehingga dengannya Darul Ulum pada periode berikutnya berkembang dengan cukup membanggakan.

Sekitar akhir abad sembilan belas (XIX), ketika pondok pesantren ini berkembang cukup meyakinkan. didatangkanlah kiai Syafawi adik kyai Cholil dari Demak Jawa Tengah untuk membantu kelancaran pengajian. terutama bidang studi Ilmu Tafsir dan Ilmu Alat. Namun sayang, KH. Syafawi tidak bertahan lama, karena pada tahun 1904M beliau meninggalkan dunia fana ini. 20 tahun berikutnya (1930) Kyai Haji Tamim Irsyad menyusul Innalillahi Wainna Ilaihirojiuun. Namun. sebelum beliau wafat, beliau telah mengkader putranya yang kedua yaitu KH. Romli Tamim, sebagai figur Pimpinan Darul Ulum periode kedua. 

Sepeninggal kedua beliau diatas, Kyai Cholil tinggal sendiri mengemban amanat kelangsungan hidup sarana pendidikan yang dibina. Dalam kesendiriannya inilah Kyai Haji Cholil mengalami Jadzab (menurut istilah Pondok Pesantren).

Setelah Kyai Cholil dapat memecahkan problem pribadinya tersebut barulah beliau bangkit mengemban amanatnya yang semakin komplek. Beliau sekarang yang memegang semua bidang studi, yang dulu dipegang berdua.Tugas-tugas tersebut akhirnya oleh Kiai Cholil dapat didelegasikan kepada Generasi Penerus tanpa menimbulkan goncangan sosial berarti yaitu dengan datangnya KH. Romly Tamim putra kedua KH. Tamim Irsyad atau adik ipar KH. Cholil dari Studi di Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1927 M.

KH. Romli Tamim pulang ke Rejoso dibekali oleh gurunya beberapa santri  antara lain yaitu: KH. Akhmad Jufri (Karangkates Kediri) dan KH. Zaid Buntet (Cirebon). Dengan kata lain Kiai satu ini dapat menyelesaikan regenerasi dengan mulus tanpa menimbulkan kesenjangan antar generasi sebelum dengan generasi sesudahnya melalui lantaran lahirnya KH. Romli sebagai tokoh. Tongkat estafet kepemimpinan tersebut akhirnya dapat diselesaikan Kyai Cholil dengan bukti munculnya tokoh-tokoh baru Pondok Pesantren sepeninggal beliau tahun 1937 M. (wafat 1937M). Tokoh tersebut antara lin Kyai Haji Romli putra Kyai Haji Tamim Irsyad dan Kyai Haji Dahlan Cholil putra Kyai Haji Cholil. Dua tokoh inilah yang memimpin perkembangan pondok pesantren ini pada periode pertengahan.

Periode Pertengahan (antara tahun 1937 - 1958 M)
Pondok pesantren yang telah berdiri bagai batu karang di laut, tetap tegar walau ombak menghempas datang. Ditengah-tengah gelombang juang bangsa Indonesia meneriakkan kata merdeka pada saat itulah generasi muda meledakkan dadanya dalam bentuk koperasi, gerakan politik, maupun bentuk yang lain. Mereka hanya mempunyai satu tujuan, Indonesia harus merdeka.

Generasi Pondok Pesantren ini pun tidak pernah ketinggalan meski dalam bentuk gerakan yang lain. Sepeninggal tokoh-tokoh tua, muncul Kyai Romli Tamim dan Kyai Dahlan Cholil sebagai tokoh muda yang baru saja menyelesaikan studinya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang di asuh Kyai Haji Hasyim Asy'ari serta mengembangkan Ilmi Pengetahuan yang diperolehnya dari studi beliau di Mekkah Saudi Arabia. Kyai Haji Dahlan Cholil pulang ke Rejoso tahun 1932 dan kemudian disusul oleh adiknya yang bernama Kyai Haji Ma'sum Cholil tahun 1937 merupakan tokoh-tokoh muda yang selalu menyingsingkan lengan dengan ikut bersama bangsa dalam bentuk mencerdaskan bangsa lewat sarana pendidikan yang dibinanya. Pada periode inilah Pondok Pesantren ini menunjukan identitas yang sebenarnya. Hal ini dapat dilihat dari nama Pondok Pesantren yang diberikan oleh Beliau yaitu DARUL 'ULUM (Gudang Ilmu) pada tahun 1933 M.

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur
Masjid Daru Ulum

Tokoh tersebut menekankan bahwa penanaman Darul Ulum buka hanya sekedar mengambil nama besar Madrasah Darul Ulum yang ada di Makkah Saudi Arabia yang secara kebetulan beliau juga merupakan tokoh Madrasah tersebut waktu masih berdomisili di sana. Namun lebih dari itu ingin mengambil contoh sebagai wadah sarana pendidikan yang mempunyai corak khas diantara sarana pendidikan yang ada waktu itu. Yaitu untuk mencetak manusia-manusia muslim yang tahan cuaca.tidak mudah tergoncang bergantinya masa dan model.Hati tetap erat merapat disisi Alloh walau bagaimanapun keadaanya.Badan kuat menahan godaan hidup. Inilah baru Muslim.

Waktu siang maupun pagi siswanya diajak langsung oleh beliau bertanam, berdagang mencari rezeki. Jika malam mereka bersujud khusu' menanti hidayat Alloh, dan jika fajar telah datang menyambutnya, mereka tersenyum cerah berkat telah datang, mereka masih diberi kesempatan memandang alam.Pendidikan semacam inilah, hasilnya ternyata cukup mengagumkan dan ini telah dirasakan oleh Pondok Pesantren Darul Ulum.

Pengkajian ilmu pengetahuan pada periode ini semakin mekar di daerah lain pada umumnya, bukan lagi hanya berliku-liku di daerah ilmu pengetahuan agama saja. Disamping itu pembagian tugas antara tokoh-tokoh yang ada semakin jelas. Kyai Romli Tamim memegang kebijakan umum Pondok Pesantren serta ilmu thasawuf dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyahnya, KH. Dahlan Cholil memegang kebijakan khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat plus Al-Qur'an. Sedang Kyai Ma'soem Cholil mengemban organisasi sekolah dan managementnya.

Sementara itu Kyai Umar Tamim adik Kyai Romli Tamim sebagai pembantu aktif di bidang kethareqatan. Semua tugas tersebut masing-masing dibantu oleh santri-santri se¬nior, seperti KH. Ustman Al Isyaqi yang berasal dari Surabaya dalam praktikum qodiriyah wannaqsyabandiyah.
Ciri khas alumni pada periode ini seakan dapat dijabarkan melalui dua bentuk, antara lain sebagai berikut:

Bentuk salikin atau ahli praktikum thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah. Mereka ini adalah lulusan amalan thareqat di bawah asuhan KH. Romli Tamim Irsyad. Sebagian mereka telah menjadi Al-Mursyid sejak zaman KH. Romli Tamim.

Bentuk huffadz atau penghafal Al-Qur'an, yang merupakn huffadz andalan di masing-masing daerahnya. Mereka ini adalah lulusan madrasah huffadz Al-Qur'an di asuh langsung oleh KH. Dahlan Cholil.

Dalam perjuangan fisik membela negara peran ponpes tidak tanggung-tanggung. sebut Pondok Pesantren ini memang letaknya diperbatasan garis Demarkasi tentara pejuang dengan tentara penjajah. Apabila belanda telah menguasai Mojokerto, bukan main sibuknya penghubung dan penghuni pondok pesantren ini, tidak terkecuali kyai-kyainya. Ishomudin - putra KH. Romli Tarnim tertembak jatuh menghadap Alloh langsung oleh pelor Belanda pada tahun 1949 M.

Demikian pula KH. Romli Tamim sempat menginap di rumah KN1L Mojoagung karena tertangkap Belanda. Ini semua merupakan ikistrasi keterlibatan Pondok Pesantren Darul Ulum dalam perjuangan tlsik memperjuangkan tanah Indonesia merdeka. Merdeka kata pejuang , merdeka pula para kyai. Kebenaran harus di perjuangkan sampai tubuh ini memat dimakan tanah. Karena tekad demikian itulah KH. Romli dan KH. Dahlan sebagai tokoh utama membiarkan santri serta simpatisannya menjadikan pondok pesantren ini sebagai markas tentara Hizbulloh pada kelas D menghajar tentara Belanda. Kereta api sempat diledakkan oleh pejuang Hizbulloh di depan pondok pesantren yang dekat dengan rel kereta api ini.

Pada tahun 1938 didirikanlah sekolah klasikal yang pertama di Darul 'Ulum yang di beri nama Madrasah Ibtidaiyyah Darul Ulum. Sebagai tindak lanjut sekolah tersebut pada tahun 1949 M didirikan arena belajar untuk para calon pendidik dan da'wah. dengan nama Madrasah Muallimin (untuk siswa putra) dan pada tahun 1954 M berdirilah sekolah yang sama untuk santri putri. Sekolah tersebut di huni sekitar 3000 siswa.Pada bagian lain keluarga besar Darul Ulum yaitu Jam'iyah thareqat qadiriyah wan naqsyabandiyah. Anggota latihnya meliputi Jombang dan menembus daerah-daerah kabupaten lainya di Jawa Timur. Jawa Tengah dan Jawa Barat. bahkan ada Sulawesi selatan. Jumlah anggotanya puluhan ribu, dapat disaksikan di pusat latihan Rejoso jika Jam'iyah ini mengadakan perayaan khusus bagi warganya. Yang lazim adalah tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan sya'ban, bulan Muharrom dan bulan Rabi'ul akhir.
Periode ini ditutup pada tahun 1958, yang di tandai dengan wafatnya dua tokoh utama, yaitu KH. Dahlan Cholil pada bulan sya'ban, disusul oleh KH. Romli Tamim pada bulan Raomadlon. Innalillah wa innailaihi raji'un.

Periode Baru Fase Pertama (1958 - 1985)
Sepeninggalan kedua tokoh tersebut, pondok pesantren Darul 'Ulum mengalami kesenjangan kepemimpinan, terutama dalam bidang thareqat dan pengajian ilmu Al-Qur'an dengan segala ilmu bantuanya. Kejadian ini dapat dimaklumi karena dua tokoh yang telah tiada tersebut merupakan tokoh besar, serta piawai dalam bidangnya.

KH. Romli, mempunyai reputasi pasca sarjana dalam kehidupan thareqat di daerah Jombang maupun di kalangan Nasional, demikian pula halnya KH. Dahlan, reputasi dalam bidang ke Al-Qur'an cukup dikenal Ulama semasanya. Ia terkenal sebagai ulama beraliran keras karena itu terkadang tampak kaku tetapi konsisten dengan ilmunya.

Pada masa transisi antara tahun 1958-1961 kepemimpinan dilanjutkan oleh KH. Ma'soem Kholil yang selama ini berdomisili di Jagalan Jombang. KH. Ma'soem Kholil memimpin Pondok Pesantren Daru Ulum dengan durasi yang cukup singkat, karena beliau wafat pada tahun 1961 M.

Setelah itu, tampillah Kyai Bishri Cholil dan KH. Musta'in Romly sebagai pemimpin utama pada periode baru fase pertama ini. Masa ketokohan KH. Musta'in dan KH. Bishri. antara tahun 1962 sampai 1985 Darul 'Ulum banyak mengalami pembaharuan dalam bidang Struktur organisasi. bidang bentuk pendidikan maupun dalam bidang sarana fisik, perubahan tersebut antara lain bisa dilihat di bawah ini:

Bidang Struktur Organisasi.
Pondok Pesantren Darul 'Ulum sejak tahun ajaran 1962 Struktur organisasinya berubah. Distribusi tugas secara terperinci dijelaskan melalui buku panduan dan papan Struktur. Ini merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Struktur tersebut dijabarkan dalam bentuk tiga dewan.

Dewan Kyai:
Merupakan badan tertinggi. Beranggotakan para sesepuh Pondok Pesantren. Badan ini di pimpin oleh KH. Bishri Colil dan KH. Musta'in Romli. Badan ini merupakan dewan penentu kebijaksanaan prinsipil di Darul 'Ulum.

Dewan Guru:
Merupakan badan pelaksana kebijaksanaan dewan kyai dalam bidang kontinuitas pendidikan. Badan ini beranggotakan guru-guru yarig dipimpin oleh KH. Musta'in Romli.

Dewan Harian:
Merupakan dewan pelaksana harian dewan Kyai dalam bidang Administrasi Management dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan santri-santri, guru-guru junior dipimpin oleh Kyai Ahmad Badawi Cholil, tokoh motor pembaharuan managemen organisasi periode ini.

Dewan Keuangan:
Pada tahun 1968 M untuk lebih menerbitkan administrasi keuangan, dibentuklah dewan keuangan yang ditangani oleh Kyai Muh. As'ad Umar.

Bidang Pendidikan
Berbicara mengenai masalah pendidikan. ini merupakan misi utama pondok pesantren Darul 'Ulum yang setiap jengkal langkahnya selalu tidak bisa lepas dari suatu upaya peningkatan kualitas bidang ini. Materi pendidikan yang diberikan pada periode ini hampir semua macam bidang study telah dimasukkan dalam program yang ada. Berbeda dengan sebelumnya hanya terbatas bidang agama ditambah umum yang diberikan. Ini dilakukan oleh pengasuh untuk menyediakan fasilitas yang sempurna bagi siswa-siswi pondok pesantren apabila kelak harus terjun ke masyarakat. Dan juga merupakan kelanjutan Pondok Pesantren atas tantangan masyarakat lingkunganya.

Dengan masuknya beragam bidang studi umum tersebut, bukan berarti menelantarkan jam-jam kegiatan studi agama dan sakral agama yang telah mapan. Malah keduanya disejajarkan, diselaraskan dan diberinya ruang gerak berjalan secara smooth dalam wadah yang sama. Pada tahun 1965 di Darul Ulum dibukalah Universitas Darul 'Ulum sebagai kelanjutan wadah pendidikan yang perkembangannya antara tahun 1965-1969 M.

Universitas tersebut memiliki Fakultas Alim Ulama, Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Pertanian. Pada tahun ini (1989) setelah mengalami pasang surut, Universitas Darul 'Ulum telah memiliki 6 Fakultas, antara lain:

1.Fakultas Hukum
2.Fakultas Sosial Politik
3.Fakultas Ushuluddin (Sebagai ganti fak. Alim Ulama)
4.Fakultas Ilmu Pendidikan
5.Fakultas Ekonomi
6.Fakultas Pertanian

Pada tahun 1967 sekolah dan madrasah yang berada dinaungan Darul Ulum dibagi dalam dua program studi. Program studi yang beralifiliasi dengan Departemen Agama dan Program studi yang mengikuti program studi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu masing-masing program studi tetap dinaungi oleh warna kepondokan pesantren Darul Ulum sebagaimana semula, yang akurat dan tradisional itu. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut pada tahun berikutnya (1968) yang beralifiliasi dengan DEPAG dinegerikan melalui Surat Keputusan Menteri Agama No: 67 tahun 1968.

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur
Islamic Center Darul Ulum

Bidang Sarana Fisik
Penyediaan sarana fisik mutlak dibutuhkan bagi terwujudnya mekanisme pendidikan. Disamping memanfaatkan bangunan gedung yang ada, Darul 'Ulum juga menambahkan lagi beberapa gedung untuk asrama dan gedung sekolah. Di pihak lain penyediaan fasilitas pendidikan juga bertambah, seperti yang terlihat di bawah ini.
  1. Pada tahun 1954 dibukalah Madrasah Mu'alimat atas, satu bentuk sekolah setingkat SMA Khusus bagi siswa putri.
  2. Pada tahun 1960 Pimpinan Darul 'Ulum bersama alumni yang telah meyebar di perguruan tinggi maupun diarena pejuangan sosial di daerah Surabaya, Malang dan Yogyakarta menciptakan wadah gerak yang disebut HESDU (Himpunan Eks Santri Darul 'Ulum). Organisasi ini pada kongresnya I Di Malang mengubah namanya dengan IKAPPDAR (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum).
  3. Pada tahun 1965 mempunyai tanah milik di Jombang sebagai lokasi berdirinya Universitas Darul 'Ulum.
  4. Antara tahun 1959-1982 telah pula disempurnakan fasilitas belajar, ibadah maupun asrama tempat tinggal.

Demikianlah pembaharuan dan perubahan yang terjadi pada periode ini. Sementra itu kepemimpinanya juga terjadi tambal sulam. Seperti yang terjadi pada tahun 1969 sepeninggal KH. Bishri yang wafat, kedudukan beliau diambil alih oleh adiknya yaitu KH. Sofyan Cholil sebagai patner utama KH. Musta'in Romly. Pada tahun 1978 M KH. Sofyan Cholil wafat, kedudukanya di ganti oleh KH. Muh. As'ad Umar

Periode Baru Fase Kedua (1985 - 1993)
Perkembangan Kelembagaan Darul 'Ulum pada fase ini mengalami perubahan dan kemajuan sesuai dengan tuntutan mana¬gerial yang dikehendaki oleh kemajuan kelembagaan Darul 'Ulum Perkembangan itu bisa dilihat di bawah ini.

Perkembangan Kelembagaan
Pada fase ini pembagian tugas kelembagaan lebih rinci dan disesuaikan dengan Profesi perseorangan yang duduk di personalia lembaga. Ada Yayasan Darul 'Ulum, Yayasan Universitas Darul 'Ulum dan ada Yayasan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul 'Ulum. Masing-masing Yayasan / lernbaga terikat oleh nilai dan norma misi kelembagaan Darul 'Ulum yang termuat garis besar Khittkhah Trisula, yaitu suatu rangkuman nilai dan norma menjadi misi pendidikan Darul 'Ulum. Nilai tersebut bersumber dari nilai-nilai yang berada di lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Universitas Darul 'Ulum dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah. Jadi, pada periode ini lembaga pendidikan Darul 'Ulum lebih meningkatkan profesionalisme dalam kepengurusan kelembagaan yang dimiliki: .
  1. Lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum.
  2. Lembaga Universitas Darul 'Ulum.
  3. Lembaga thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul Ulum

Bidang Pendidikan
Lembaga pendidikan kejuruan pada babak ini lebih mendapat tekanan dikembangkan disamping lembaga pendidikan umum dan agama.
  1. Pada tahun 1988 dibuka program komputer.
  2. Pada tahun 1989 dibuka SMEA Darul 'Ulum.
  3. Pada tahun 1991 dibuka Akademi Perawatan Darul 'Ulum.
  4. Pada tahun 1992 dibuka Sekolah Teknik Menengah Darul 'Ulum.

Pendidikan kejuruan di atas melengkapi lembaga-lembaga pendidikan di Darul 'Ulum yang telah berkembang pada periode bam fase pertama

Bidang Fisik Bangunan
Tututan masyarakat akan kelayakan dalam penyelenggaraan pendidikan menyebabkan pimpinan Darul 'Ulum berupaya secara maksimal membangun sarana fisik demi menunjang siswa didik mencapai tujuan pendidikan yang dinginkan.Usaha pembangunan fisik bisa dilihat dari penambahan ruang kelas dan perkuliahan asrama dan ruang penunjang.

Pada tahun 1986 dibangun gedung perkuliahan fak. Hukum dan Teknik di Jombang. pada tahun 1987 gedung fak. Tarbiya di Jl. Rejoso Peterongan, pada tahun 1990 gedung pertemuan UNDAR berdiri dengan kapasitas 2.000 orang. Sementara di Pondok Pesantren Darul 'Ulum selama berturut-turut dibangun gedung SMA Darul "Ulum tahun 1986 bersamaan gedung asrama Ibnu Siena, pada tahun 1987 dibangun SMA Putri bersama dengan asrama Raden Rahmat, pada tahun 1989 dibangun gedung MAN Rejoso 7 lokal an MTsN 5 lokal bersamaan dengan asrama Bani Tamim dan Al-Ghozali. Dan" terakhir pada tahun 1992 dibangun gedung akademi perawatan Darul 'Ulum.

Semua pembangunan sarana tersebut adalah upaya kongrit Darul 'Ulum memberikan layanan pendidikan

Bidang Kepemimpinan.
Seperti telah dijelaskan pada diktum I.4.1.,kepemimpinan Darul 'Ulum pada periode ini tetap menggunakan sistem keluarga, artinya baik di pondok, di Universitas maupun di thareqat qodiriyah, wan naqsyabandiyah unsur pimpinanya terdiri atas unsur keluarga besar pendiri Darul 'Ulum yaitu KH. Tamim Irsyad, Beliau mempunyai tiga putra:
  1. Nyai H. Fatimah istri KH. Cholil
  2. KH. Romly Tamim
  3. KH. Umar Tamim

Dari ketiga putra inilah secara tradisonal mewarisi kepemimpinan Darul Ulum sampai pada fase kedua, sesuai dengan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di Universitas Darul 'Ulum, kepemimpinan dipegang oleh lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di Universitas Darul 'Ulum dipegang oleh pimpinan Yayasan dan Rektorium. Sedangkan di tareqhat dipegang oleh Al-Mursyid.

Adapun Kepemimpinan pada periode baru fase II di Pondok Pesantren Darul 'Ulum secara kolektif berada dalam lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren yang personalianya disusun secara struktural berdasar keilmuan dan senioritasnya. (http:// ponpesdarululum.id, zombiejomblo23.blogspot.com)

*Data sejarah hanya sampai pada awal kepemimpinan KH. Muh. As'ad Umar (Alm) - sesuai sumber rujukan yang ada.

Motto: Berotak London, Berhati Masjidil Haram

Letak Pondok Pesantren Darul Ulum
Pondok pesantren Darul Ulum (dahulu lebih dikenal sebagai pondok Njoso), terletak di desa Rejoso, kecamatan Peterongan, kabupaten Jombang, Jawa Timur. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau menggunakan transportasi umum. Berada di jalan propinsi Surabaya-Madiun/Solo yang dilalui bus umum (Turun di pasar Peterongan Jombang). Pondok pesantren Darul Ulum juga dilalui jalur rel kereta api nasional. Untuk kereta api ekonomi jarak dekat bisa turun di stasiun Peterongan (berada di antara stasiun Jombang dan stasiun Mojokerto) yang berada di dalam komplek pondok pesantren atau di stasiun Jombang untuk kereta eksekutif/bisnis/ekonomi jarak jauh, yang tidak jauh lokasinya dari pondok pesantren (bisa ditempuh dengan becak).



Pondok pesantren Darul Ulum (PPDU) adalah salah satu pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU), yang tentu saja ber –Ahli Sunnah Wal Jama’ah. PPDU adalah salah satu pusat Thoriqah Qodiriyah Wannaqsabandiyah di Indonesia. Mursyid-mursyid  Thoriqah yang terkenal di antaranya adalah KH. Romly Tamim, KH. Musta’in Romly dan KH. Dimyati Romly. Untuk saat ini diteruskan oleh KH. Tamim Romly.

Sistem Pendidikan Di Pondok Pesantren Darul Ulum
Filosofi pendidikan di PPDU adalah tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Semuanya penting untuk di pelajari. Sistem pendidikan 24 jam di Asrama dan Sekolah. Mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum dipelajari secara proporsional di sekolah full day (7.00 - 16.00) di bawah bimbingan guru dan ustadz. Di Asrama, pengajian intensif keagamaan khas pesantren di bawah bimbingan para kyai/bu nyai dan ustad/ustadzah.

Kitab Kuning yang dipelajari di Pondok Pesantren Darul Ulum
Sebagaimana umumnya di pondok pesantren NU, di Darul Ulum tradisi mengkaji kitab kuning ini masih dilestarikan. Jenis kitab yang dipelajari berbeda di masing-masing asrama. Salah satu kitab yang dikaji di masjid induk Pondok Pesantren Darul Ulum adalah kitab tafsir Jalalain, bersama KH. Cholil Dahlan.

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur
SMA DU 2 Unggulan BPPT

Unit Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum
Pondok pesantren Darul Ulum (PPDU) adalah sekolah yang memiliki unit pendidikan terlengkap di Indonesia. Dari Jenjang Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Berikut daftar unit pendidikan yang ada di PPDU:

  1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Rejoso (Website: http://www.minrejosokabjombang.blogspot.com, Telephone: (0321) 860161)
  2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Darul Ulum (Website: http://tsanawiyahsplusdarululum-jbg.sch-id.net / http://mtsplus-du.mysch.id, Telephone: (0321) 868408)
  3. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Rejoso (Website: -, Telephone: (0321) 863151)
  4. SMP Darul Ulum 1 Unggulan (Website: http://smpdu1-jbg.sch.id, Telephone: (0321) 860226)
  5. SMP Negeri 3 Peterongan (Website: http://smpn3ppduptr.sch.id, Telephone: (0321) 867223)
  6. SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT  (Website: http://smadu1-jbg.sch.id, Telephone: (0321) 860129)
  7. SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT (Berstandar Internasional) (Website: http://smulandu2-jbg.sch.id, Telephone: (0321) 865265)
  8. SMA Darul Ulum 3 Bilingual (Website: http://smadu3jombang.sch.id, Telephone: (0321) 860173)
  9. Madrasah Aliyah Negeri (MAN 2 Jombang) Rejoso (Website: http://man2jbgjoss.wordpress.com, Telephone: (0321) 862239)
  10. Madrasah Aliyah Unggulan (MAU) Darul Ulum (Website: http://maudu.sch.id, Telephone: (0321) 868911)
  11. SMK Darul Ulum 1 (Website: -, Telephone: (0321) -)
  12. SMK Telkom Darul Ulum (Website: http://smktelkomdu.sch.id, Telephone: (0321) 868188)
  13. Universitas Darul Ulum (UNDAR) di Kota Jombang (Website: http://undar.ac.id, Telephone: (0321) 853436)
  14. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) di dalam pondok pesantren Darul Ulum Jombang (Website: unipdu.ac.id , Telephone: (0321) 873655)


Mondok Sambil Kuliah di Darul Ulum
Sampean bisa ngaji belajar kitab kuning dan tinggal di asrama pondok pesantren, sambil kuliah. Pondok Pesantren Darul Ulum, memiliki dua Universitas, yaitu: Universitas Darul Ulum (UNDAR), yang berdiri sejak tahun 1965 dan terletak di kota Jombang; Serta Universitas Pesantren Darul Ulum (UNIPDU), yang berada di dalam kompleks pondok pesantren Darul Ulum, di desa Rejoso, Peterongan Jombang. Meskipun secara historis keduanya lahir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari rahim pondok pesantren Darul Ulum, kedua universitas tersebut memiliki manajemen yang terpisah, yang independent satu sama lain.

Fakultas/Jurusan di Universitas Darul Ulum Jombang
Fakultas dan Jurusan di UNDAR meliputi: Fakultas Hukum (FH):; Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol): Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, Sosiologi; Fakultas Agama Islam (FAI): Al-Ahwal Al- Syakhshiyyah, Pendidikan Agama Islam, Perbandingan Agama, Tafsir Hadits; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP):Bimbingan & Konseling; Fakultas Teknik (FT): Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Informatika; Fakultas Ekonomi (FE): Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi; Fakultas Psikologi: Ilmu Psikologi; Fakultas Pertanian: Agroteknologi, Agribisnis; Pasca Sarjana: S2, Magister Ekonomi Pembangunan, S2 Hukum Islam, S2 Pendidikan Islam.

Fakultas/Jurusan yang ada Di UNIPDU Pondok Pesantren Darul Ulum
Di UNIPDU terdapat 6 fakultas, yaitu Fakultas Agama Islam (Jurusan: S1 Pendidikan Agama Islam, S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah, dan S1 Ahwalus Syahsiah), Fakultas Ilmu Kesehatan (Jurusan: S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, dan Profesi Ners./Perawat), Fakultas Bahasa dan Sastra (Jurusan: S1 Bahasa dan Sastra Inggris, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, D3 Bahasa Jepang), Fakultas Teknik (Jurusan: S1 Sistem Informasi), Fakultas Ilmu Administrasi (Jurusan: S1 Ilmu Administrasi Niaga), Fakultas MIPA (Jurusan: S1 Matematika Sains, S1 Pendidikan Matematika). Fakultas favorit di UNIPDU adalah Fakultas Ilmu Kesehatan.

Asrama yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum
Satiap santri yang mendaftar di pondok pesantren Darul Ulum, bisa memilih salah satu asrama yang ada di pondok pesantren Darul Ulum. Total, ada 36 asrama yang berada di komplek pondok pesantren Darul Ulum daintaranya sebagai berikut:

Asrama Putra, Pondok Induk Darul Ulum ( Meliputi asrama: Ibnu Sina, Alfaraby, Cordova, Al-Azhar, Al-Qahiroh, Raden Rachmat, Raden Fatah, Bani Tamim, Alghazali, Falestine

Tempat Pendaftaran Pondok Pesantren Darul Ulum
Pendaftaran bisa dilakukan langsung di Kantor Pusat Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso Peterongan Jombang atau secara online di http://psb.ponpesdarululum.id

Persyaratan Masuk Darul Ulum Jombang
Semua yang mondok di Darul Ulum wajib sekolah, baik di Sekolah Madrasah maupun Sekolah umum. Oleh karenanya, persyaratan utama adalah memiliki ijasah/raport terakhir dari jenjang sekolah sebelumnya. Selain itu, hampir semua sekolah/unit pendidikan di PPDU melalui tahap tes (meliputi tes tulis dan tes wawancara).

Tes Masuk Pondok Pesantren Darul Ulum
Untuk dapat diterima di sekolah-sekolah di PP Darul Ulum, diadakan tes masuk. Tes Hari Pertama meliputi: Ujian Psikotes dan Tes Potensi Akademik oleh tim BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jakarta, Meliputi : Pemahaman, Penalaran, Numerik dan Bidang Studi (Matematika, IPA, IPS). Tes Hari Kedua : Wawancara Kemampuan Dasar Keagamaan dan Test Bahasa Inggris.

Thoriqah di Pondok Pesantren Darul Ulum
Thoriqoh menjadi bagian tak terpisahkan dari Pondok Pesantren Darul Ulum. Thoriqoh yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum adalah Thoriqah Qodiriyah Wannaqsabandiyah. Mursyid thoriqoh di darul ulum saat ini adalah KH Tamim Romly, yang juga ketua umum pengasuh pondok pesantren Darul Ulum, menggantikan para mursyid sebelumnya, seperti: KH Romly Tamim, KH Musta’in Romly dan KH Dimyati Romly.

Kegiatan rutin thoriqoh ini diantarnya adalah kemisan, yang diselenggarakan di masjid pondok induk Darul Ulum. Dan suwelasan yang diadakan setahun tiga kali. Kegiatan Thoriqah ini diikuti warga masyarakat umum (biasanya sudah senior) di kabupaten Jombang dan sekitarnya.

Fasilitas yang Ada di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang
Setiap unit pendidikan memiliki gedung sendiri dengan fasilitas yang lengkap
1.Asrama Santri
2.Kantin
3.Jasa loundry
4.Lapangan sepak bola
5.Gedung olah raga (GOR)
6.Rumah sakit UNIPDU Medica
7.ATM (BRI, BNI, BRI Syariah) di dalam pondok
8.Language acces centre.
9.Perpustakaan Pondok

Informasi Lebih lanjut tentang Pondok Pesantren Darul Ulum
Bisa dilihat di website https://ponpesdarululum.id atau Telp. (0321) 866686

Source:
http://ponpesdarululum.id
http://cakshon.com
http://www.zombiejomblo23.blogspot.com
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur Reviewed by Admin on 08.58 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.